Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan bahwa lokasi-lokasi yang terdampak banjir telah mengalami penurunan air, dan masyarakat mulai membersihkan sisa-sisa material yang ditinggalkan oleh banjir. "Seluruh wilayah sudah tidak tergenang lagi," ungkap Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, saat dihubungi di Jakarta pada hari Kamis. Ia menjelaskan bahwa banjir yang melanda beberapa area di Jakarta pada Senin (3/3) dini hari telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat ini, menurut Yohan, warga yang rumahnya terendam banjir telah mulai membersihkan material yang terbawa oleh arus. Ia juga menyampaikan bahwa lokasi-lokasi pengungsian masih dihuni oleh warga, dan setelah proses pembersihan di lingkungan masing-masing selesai, para pengungsi akan kembali ke rumah mereka. "Pengungsian masih ditempati oleh warga, karena saat ini sedang dalam proses pembersihan," tambahnya. Yohan menekankan bahwa berkat kerja sama yang dilakukan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti BPBD, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan PPSU Kelurahan, penanganan banjir dapat dilakukan dengan lebih cepat. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setiap instansi telah mengerahkan personel beserta peralatan pendukung seperti pompa bergerak untuk menyedot genangan air dan memastikan saluran air berfungsi dengan baik. "Partisipasi masyarakat juga dilibatkan dalam upaya ini, termasuk pihak RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan tokoh masyarakat lainnya, serta dukungan dari TNI/Polri," ujarnya. Yohan menyatakan bahwa banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai, seperti Ciliwung, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan. Berdasarkan data yang ada, banjir terparah terjadi pada Selasa (4/3), di mana jumlah RT yang terendam mencapai 122 dengan ketinggian air lebih dari tiga meter.