Antara/HO-BP Haji

BP Haji Berencana Menawarkan Kerja Sama Di Sektor Pariwisata Kepada Arab Saudi Untuk Mengurangi Biaya Haji 2026

Senin, 05 Mei 2025

Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menerima tugas penting dari Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket bagi jemaah haji tahun 2026. Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menekankan bahwa transportasi merupakan salah satu komponen dengan biaya yang signifikan. Ia menjelaskan bahwa pesawat yang digunakan untuk haji beroperasi dengan sistem carter, di mana jemaah harus membayar tiket maskapai saat pulang tanpa penumpang. "Pertama, catering, terutama transportasi, karena memang proporsi terbesar dari biaya haji, yaitu 30 persen, berasal dari transportasi. Karena pesawat kita dicarter, maka saat berangkat dan pulang, jemaah harus membayar 4 tiket, karena penerbangan pulang tidak ada penumpang. Jadi, biaya tersebut ditanggung oleh jemaah," jelas Dahnil setelah acara peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (4/5/2025).

Oleh karena itu, ia mendorong agar pesawat yang mengangkut jemaah ke Arab Saudi dapat membawa penumpang tambahan saat kembali. Ia menyatakan bahwa skema kerja sama di bidang pariwisata sedang dipertimbangkan. "Dengan demikian, kami ingin mendorong skema agar, misalnya, penerbangan pulang Garuda atau Saudi Airlines tidak kosong, salah satunya melalui kerja sama dengan sektor pariwisata di Saudi. Karena biasanya, warga setempat akan berwisata saat musim haji, skema-skema tersebut yang sedang kami diskusikan untuk menekan biaya penerbangan," jelasnya. Dahnil juga membuka kemungkinan untuk menambah maskapai yang mengangkut jemaah haji. Saat ini, sudah ada penambahan maskapai Lion Air untuk melayani jemaah haji selain Garuda Indonesia.

Tahun ini, kami berencana menambah jumlah lion di dua daerah dan kemungkinan membuka dua embarkasi lagi. Hal ini disebabkan oleh aturan yang menetapkan 50 persen dari Saudi. Oleh karena itu, tantangan dalam sektor perhajian ini adalah kami terikat oleh regulasi pemerintah Saudi sebagai lokasi tujuan kami," jelasnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.