Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat, telah sepakat untuk memperkuat kerjasama dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. "Kerjasama ini ibarat para Avengers yang bersatu melawan Thanos. Mereka berhasil karena bersatu. Demikian pula, tantangan ekonomi global saat ini dapat kita hadapi jika semua pihak bersinergi," ungkap Gubernur Khofifah dalam sesi berbagi mengenai pengembangan ekonomi daerah pada Rapat Koordinasi Kantor OJK Daerah bersama Dewan Komisioner OJK di Kantor OJK Jawa Timur, seperti yang disampaikan di Surabaya pada hari Selasa. Ia juga menambahkan bahwa semangat kolaborasi telah diterapkan sejak awal masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, salah satunya melalui program Misi Dagang yang mempertemukan pelaku usaha dari berbagai provinsi. "Perdagangan antar pulau memiliki peran yang sangat besar. Kami merancang Misi Dagang agar para trader dan buyer dari berbagai daerah dapat saling terhubung," tuturnya. Inisiatif tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5 persen secara tahunan (yoy), melebihi capaian nasional yang sebesar 4,87 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor penyediaan listrik dan gas dengan angka 10,40 persen. Sementara itu, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur didominasi oleh sektor industri pengolahan (31,42 persen), perdagangan (18,70 persen), pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen), serta akomodasi dan makanan-minuman (6,24 persen). Khofifah juga menyatakan bahwa realisasi investasi di Jawa Timur selama enam tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2024, nilai investasi tercatat sebesar Rp147,3 triliun, meningkat 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Kontribusi investasi Jawa Timur terhadap total nasional mencapai 8,6 persen. Semua ini merupakan hasil dari sinergi antar sektor," ujarnya.