Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menegaskan bahwa pembangunan terowongan atau perlintasan satwa di Jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 2B Segmen Kariangu-Simpang Tempadung sejalan dengan prinsip pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yang diusung oleh IKN. “Pembangunan ini sangat penting untuk pelestarian dan pemeliharaan ekosistem yang berkelanjutan. Saya juga ingin menekankan pentingnya keamanan struktur, terutama pada bahan jembatan,” ungkap Diana di Jakarta, Selasa (3/12/2024). Terowongan ini dirancang menggunakan Corrugated Steel Plate, yaitu material baja bergelombang yang kuat, dan disesuaikan dengan habitat asli satwa. Empat titik perlintasan telah dibangun di sepanjang Tol Akses IKN untuk mendukung pergerakan satwa liar seperti beruang madu. Dimensi terowongan mencakup panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter. Kemajuan Proyek Jalan Tol Akses IKN Proyek Jalan Tol Akses IKN saat ini terdiri dari tiga seksi utama: – Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau (13,4 km), – Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung (7,3 km), dan – Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang (6,7 km). Selain pembangunan terowongan satwa, proyek ini juga mencakup pembangunan Jembatan Dirgahayu di Seksi 5A, yang desainnya mencerminkan semangat Kemerdekaan Indonesia, termasuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jembatan ini memiliki panjang total 340 meter dan ditargetkan akan selesai pada bulan Desember 2024. Struktur jembatan dirancang menggunakan box baja dengan beton bertulang dan girder deck box girder prategang, yang menjamin kekuatan dan daya tahan yang optimal. Dengan adanya infrastruktur yang ramah lingkungan ini, diharapkan pelestarian ekosistem di sekitar IKN dapat terjaga, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh pemerintah.