Foto: Moh Nias/Herald Sulsel

Pemerintah Kota Makassar Mempercepat Pembangunan Infrastruktur, Mengalokasikan Rp100 Miliar Untuk Peningkatan Jalan Dan Sistem Drainase

Rabu, 29 Jan 2025

Makassar terus berupaya untuk menjadi kota yang lebih modern dan efisien. Di satu sisi, pemerintah menginvestasikan anggaran yang signifikan untuk pengembangan infrastruktur, sementara di sisi lain, inovasi dalam energi listrik semakin memperkuat sektor pertanian. Kedua langkah ini menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kota Makassar telah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk pembangunan jalan dan saluran drainase di berbagai lokasi di kota.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Andi Zulkifli Nanda, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Makassar sebagai bagian dari program strategis kota. Namun, salah satu proyek yang mengalami penundaan, yaitu pembangunan Stadion Sudiang, masih menjadi fokus perhatian. Janji dari pemerintah pusat untuk melanjutkan proyek ini belum terwujud pada tahun 2024. Wali Kota Makassar tetap berkomitmen untuk mendukung kelanjutan pembangunan stadion tersebut, dengan rencana pengalihan anggaran ke tahun 2025.

Hingga saat ini, Pemerintah Kota Makassar masih menantikan petunjuk dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengenai langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Di sisi lain, inovasi dalam bidang pertanian terus mengalami perkembangan melalui program Electrifying Agriculture yang diinisiasi oleh PT PLN di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Program ini telah mencapai 3.820 pelanggan pada tahun 2024 dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta pendapatan petani melalui efisiensi penggunaan listrik. General Manager PT PLN Sulselrabar, Budiono, menekankan bahwa listrik saat ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber penerangan, tetapi juga sebagai pendorong ekonomi masyarakat. Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah Syahruddin, seorang petani di Kabupaten Gowa, yang memanfaatkan daya listrik sebesar 66 kVA untuk mengoperasikan pompa irigasi di lahan sawah seluas 200 hektare yang tersebar di tiga desa.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.