Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa penanaman raya di lahan rawa seluas 105.000 hektare di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, sehingga memungkinkan pencetakan sawah baru di area rawa yang tergenang air. Presiden juga menambahkan bahwa teknologi pertanian modern ini berperan dalam mengubah lahan rawa yang sebelumnya kurang produktif menjadi lahan persawahan yang mampu memproduksi beras untuk Sumatera Selatan. Syukur kepada Tuhan, hari ini saya mendapatkan undangan dari Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatera Selatan untuk menyaksikan transformasi lahan, yang sebelumnya berupa rawa dan tidak produktif, serta dikenal sebagai habitat buaya, kini sedang dikembangkan seluas 105.000 hektare sawah dengan menerapkan teknik-teknik pertanian tercanggih di dunia,” ungkap Presiden Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara tanam raya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada hari Rabu. Meskipun demikian, Presiden tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai teknologi pertanian yang digunakan untuk mengubah lahan rawa menjadi sawah. Namun, Presiden mengungkapkan bahwa teknologi drone digunakan untuk membantu penyebaran benih padi di lahan rawa tersebut. "Saya sendiri telah mencoba dan sangat terkejut. Ini adalah pengalaman pertama saya mengoperasikan drone yang berfungsi untuk menyebarkan benih. Ternyata, drone ini mampu mencakup 25 hektare dalam satu hari, sedangkan sebelumnya, dengan tenaga manusia, dibutuhkan waktu 25 hari untuk satu hektare. Sekarang, 25 hektare dapat diselesaikan dalam satu hari," ujar Presiden saat memberikan sambutan di lokasi tanam raya di Ogan Ilir, pada hari Rabu. Oleh karena itu, Presiden menunjukkan keyakinan bahwa lahan rawa di Ogan Ilir, yang sebelumnya tidak produktif, dapat bertransformasi menjadi sumber pangan baru di Sumatera Selatan. "Sebanyak 100.000 hektare akan dikembangkan menjadi sawah yang produktif, dan menurut laporan dari Gubernur serta Menteri Pertanian, produksi beras di Sumatera Selatan akan meningkat dari 3 juta ton per tahun menjadi 4 juta ton," ungkap Presiden mengenai target hasil produksi beras di wilayah tersebut. Pada acara tanam raya di Ogan Ilir hari ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sebagai tuan rumah. Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mewujudkan Revolusi Hijau kedua di dunia, setelah Revolusi Hijau pertama yang dipelopori pada masa pemerintahan Presiden kedua, Soeharto. Presiden menegaskan bahwa cita-cita untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia sudah semakin dekat. Ia menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan bagi dunia. Oleh karena itu, Presiden menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta seluruh staf di Kementerian Pertanian, serta kepada pemerintah daerah dan semua kelompok tani, khususnya di Ogan Ilir dan Sumatera Selatan. "Semua pihak bekerja sama dari berbagai daerah. Kita perlu meningkatkan kemampuan kita dan memperbaiki pendapatan para petani," ujar Presiden.