Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa serapan beras dari Januari hingga awal Mei 2025 telah mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, yaitu 1,88 juta ton. Menariknya, seluruh beras tersebut berasal dari produksi dalam negeri tanpa bergantung pada impor. "Hari ini, alhamdulillah, merupakan sejarah baru bagi pertanian Indonesia," kata Amran dalam konferensi pers di kantornya pada Senin (5/5/2025). Ia menambahkan bahwa pencapaian ini jauh melebihi rata-rata serapan beras selama lima tahun terakhir yang biasanya berkisar antara 1 juta hingga 1,2 juta ton per tahun. "Serapan beras selama lima tahun terakhir hanya 1 juta hingga 1,2 juta ton per tahun. Namun, alhamdulillah, saat ini serapan beras dalam negeri mencapai 1,88 juta ton tanpa impor," ujarnya. Menariknya, pencapaian luar biasa ini diraih dalam waktu empat bulan dan lima hari, dari awal Januari hingga 5 Mei 2025. "Hari ini, tanggal 5 Mei, dalam waktu empat bulan dan lima hari, kita sudah mencapai angka ini. Sebelumnya, serapan per tahun hanya 1,21 juta ton, bahkan ada yang di bawah 1 juta ton. Kini, kita telah mencapai 1,887 juta ton," jelas Amran. Ia juga menambahkan bahwa jumlah tersebut telah mencapai 62% dari target serapan beras nasional sebesar 3 juta ton untuk tahun ini. Amran menegaskan bahwa semua beras yang terserap adalah hasil produksi lokal. "Ini adalah beras dalam negeri, tanpa impor," tegasnya.
Berita Terkait
404
404