Jumlah Penumpang Terus Meningkat Setiap Tahun, Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Samosir Mulai Memfokuskan Perhatian Pada Durasi Tinggal Wisatawan

Selasa, 06 Mei 2025

Setiap tahun, jumlah pengunjung ke Samosir terus meningkat. Pada tahun 2024, diperkirakan jumlah pengunjung akan mencapai 1,2 juta orang. Saat ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Samosir tengah memfokuskan perhatian pada durasi kunjungan setiap wisatawan. Kadisbudpar Samosir, Tetty Naibaho, berharap agar setiap pengunjung dapat menghabiskan waktu lebih lama di Samosir, sehingga mereka juga akan mengeluarkan lebih banyak uang. "Pemkab Samosir telah menerapkan berbagai strategi untuk mengembangkan sektor pariwisata sejak peluncuran Tahun Kunjungan Wisata 2025-2026. Kami tidak hanya berfokus pada jumlah kunjungan, tetapi juga pada peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan di Samosir," ungkap Tetty Naibaho pada Senin (5/5/2025). Ia juga menjelaskan beberapa strategi yang diterapkan untuk menarik perhatian pengunjung ke Samosir. "Beberapa strategi yang kami lakukan meliputi peningkatan jumlah acara berskala internasional, nasional, dan lokal, serta penyelenggaraan acara di berbagai desa wisata. Kami juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan vokasi, serta memperbaiki kebersihan dengan menggalakkan Gerakan Wisata Bersih," jelasnya. "Kami juga bekerja sama dengan agen perjalanan, hotel, HPI, dan pengelola desa wisata untuk menawarkan paket-paket wisata Samosir. Selain itu, kami mempromosikan aplikasi Samosir Tourism yang dapat diunduh dari Play Store untuk memudahkan calon wisatawan," tambahnya. Pada tahun 2020, jumlah pengunjung Samosir tercatat sebanyak 405.203 orang. Angka ini meningkat pada tahun 2021 menjadi 663.848 orang. Pada tahun 2022, jumlah pengunjung mencapai 860.892 orang, dan pada tahun 2023 meningkat lagi menjadi 1.008.731 orang. Di tahun 2024, jumlah pengunjung diperkirakan mencapai 1.777.132 orang.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Ni Luh Enik Ermawati, yang akrab disapa Ni Luh Puspita, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba. Ia menekankan bahwa kementerian pariwisata menyadari bahwa masalah kebersihan merupakan aspek yang sangat penting dalam konteks pariwisata. "Berdasarkan data indeks pengembangan perjalanan dan pariwisata, saat ini mengalami peningkatan yang signifikan, dari peringkat 32 menjadi 22," jelas Ni Luh Enik pada hari Minggu (4/5/2025). "Namun, pilar kesehatan dan kebersihan masih berada pada posisi yang rendah, bahkan mengalami penurunan dari peringkat 82 menjadi 89. Di tingkat Asia, indeksnya mencapai 4,6, sementara Indonesia masih di bawah 4,3. Oleh karena itu, kita perlu menyadari bahwa kebersihan adalah masalah yang sangat penting," tambahnya. Ia juga menekankan bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan semua pemangku kepentingan dalam sektor pariwisata. "Melalui Gerakan Wisata Bersih (GWB), kami ingin mengembalikan semangat gotong-royong yang telah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Semangat gotong-royong ini akan diterapkan dalam upaya menjaga kebersihan," ujarnya. Dari berbagai komunitas atau pahlawan lokal, ia berharap akan tumbuh rasa memiliki terhadap destinasi wisata.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.