Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, Brad Smith, dalam sidang di Senat Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa karyawan Microsoft dilarang menggunakan aplikasi kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, karena kekhawatiran mengenai keamanan data dan potensi propaganda. "Di Microsoft, kami tidak mengizinkan karyawan kami untuk menggunakan aplikasi DeepSeek," ujar Smith seperti yang dikutip dalam laporan TechCrunch pada Kamis (8/5). Smith juga menambahkan bahwa Microsoft tidak menyertakan DeepSeek dalam toko aplikasinya karena alasan yang sama. Meskipun banyak organisasi dan negara telah memberlakukan pembatasan terhadap DeepSeek, ini merupakan kali pertama Microsoft secara terbuka mengumumkan larangan tersebut kepada karyawannya. Smith menjelaskan bahwa pembatasan ini didasarkan pada risiko penyimpanan data di China dan kemungkinan bahwa jawaban dari DeepSeek dipengaruhi oleh "propaganda China." Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek menyatakan bahwa mereka menyimpan data pengguna di server yang terletak di China. Kebijakan penanganan data ini tunduk pada hukum China, yang mengharuskan kerja sama dengan badan intelijen negara. DeepSeek juga dinilai melakukan sensor ketat terhadap topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah China. Meskipun Smith mengkritik DeepSeek, Microsoft tetap menyediakan model R1 milik DeepSeek di layanan cloud Azure-nya tidak lama setelah model tersebut menjadi viral awal tahun ini. Namun, ini berbeda dari penawaran aplikasi chatbot DeepSeek itu sendiri. Karena DeepSeek bersifat open source, siapa pun dapat mengunduh modelnya, menyimpannya di server pribadi, dan menyediakannya kepada klien tanpa mengirim data kembali ke China. Meskipun demikian, hal ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko lain seperti penyebaran propaganda atau pembuatan kode yang tidak aman. Dalam sidang senat Amerika Serikat, Smith juga menyatakan bahwa Microsoft berhasil "masuk ke dalam model AI DeepSeek" dan "mengubahnya" untuk menghilangkan "efek samping yang berbahaya." Namun, Microsoft tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai perubahan tersebut. Pada saat peluncuran awal DeepSeek di Azure, Microsoft menyatakan bahwa DeepSeek telah menjalani proses 'pengujian yang ketat dan evaluasi keamanan' sebelum tersedia di Azure. Aplikasi DeepSeek merupakan pesaing langsung dari aplikasi pencarian internet berbasis chat milik Microsoft, yaitu Copilot. Meskipun demikian, Microsoft tidak melarang aplikasi pesaing di toko aplikasi Windows. Sebagai contoh, Perplexity dapat ditemukan di Windows App Store. Namun, aplikasi yang dikembangkan oleh Google, yang merupakan rival utama Microsoft, seperti browser Chrome dan chatbot Gemini, tidak muncul dalam pencarian di toko aplikasi Windows.