PT Indonesia Digital Identity (VIDA) telah berhasil memperoleh Sertifikasi iBeta Level 1 Presentation Attack Detection (PAD) untuk fitur deteksi kehadiran, yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan keamanan layanan sebagai salah satu Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) di Indonesia. "Sertifikasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk menetapkan standar baru dalam keamanan digital di Indonesia. Teknologi yang kami miliki telah memenuhi standar global untuk memberikan kepercayaan dan perlindungan terbaik kepada mitra bisnis kami," kata Niki Luhur, Pendiri dan CEO Grup VIDA, di Jakarta, pada hari Senin. Ia menjelaskan bahwa iBeta adalah laboratorium pengujian independen yang diakui secara internasional, khususnya dalam evaluasi sistem biometrik. Sertifikasi Level 1 PAD mengevaluasi kemampuan sistem biometrik dalam menghadapi teknik spoofing dasar, seperti penggunaan foto cetak atau video untuk pemalsuan identitas. Pengujian yang dilakukan oleh iBeta mengikuti standar ISO/IEC 30107?3, yang menetapkan kriteria untuk mendeteksi serangan presentasi biometrik. Niki menyatakan bahwa sertifikasi iBeta Level 1 PAD ini menegaskan tingginya standar keamanan layanan VIDA, termasuk fitur deteksi kehadiran, yang sesuai dengan standar global untuk melawan serangan spoofing yang umum terjadi di sektor perbankan, keuangan, dan e-commerce. Dengan adanya sertifikasi tingkat internasional tersebut, proses verifikasi identitas yang lebih kuat dapat melindungi akun pengguna serta meningkatkan kepercayaan dalam proses onboarding dan autentikasi digital. Selain Sertifikasi iBeta PAD Level 1, Niki juga menyampaikan bahwa perusahaan telah memperoleh Sertifikasi WebTrust yang diraih pada tahun 2020, menjadikan perusahaan ini sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi tersebut. Perusahaan juga pernah masuk dalam peringkat global teratas NIST pada tahun 2023, yang menjadikan teknologi VIDA sebagai salah satu sistem biometrik terbaik di dunia. Ia menyampaikan bahwa organisasi yang dipimpinnya juga terdaftar dalam Adobe Approved Trust List (AATL), sehingga tanda tangan digital VIDA diakui secara internasional. Niki menambahkan bahwa mereka juga merupakan bagian dari Cloud Signature Consortium (CSC) yang berperan dalam pengembangan standar global untuk tanda tangan digital berbasis cloud. Lebih lanjut, perusahaan tersebut juga menjadi anggota FIDO Alliance yang mendukung inovasi teknologi tanpa kata sandi guna meningkatkan pengalaman pengguna. "VIDA berkomitmen untuk menyediakan solusi identitas digital yang sesuai dengan standar global dan dirancang secara strategis untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia," tambahnya.