Kualitas jalan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kemajuan suatu daerah dan bangsa. Daerah yang berkembang biasanya memiliki infrastruktur jalan yang memadai, yang berfungsi untuk meningkatkan mobilitas orang, barang, dan jasa. Jalan yang baik mendukung konektivitas antar daerah. Kondisi jalan yang sesuai standar sangat diperlukan untuk mendukung aktivitas ekonomi. Arus lalu lintas orang, barang, dan jasa menjadi lebih mudah, cepat, dan terjangkau, serta yang terpenting, aman dan nyaman. Akses masyarakat terhadap fasilitas umum, bisnis, pendidikan, dan kesehatan menjadi lebih lancar. Pada akhirnya, kelancaran lalu lintas orang, barang, dan jasa yang cepat, aman, dan nyaman akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik dapat mengurangi kesenjangan antara masyarakat di desa dan kota. Infrastruktur yang handal dan lengkap merupakan salah satu syarat untuk pertumbuhan ekonomi. Banyak potensi ekonomi di daerah yang belum dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akibat infrastruktur yang kurang memadai. Sayangnya, kualitas jalan di Provinsi Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Tamiang, masih sangat kurang. Banyak jalan yang dalam kondisi rusak, yang tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas orang, barang, dan jasa, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa. Padahal, Aceh Tamiang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata, yang semuanya sangat bergantung pada akses yang baik dan fasilitas pendukung yang memadai. Ironisnya, jalan yang rusak tersebut terdapat di jalur Medan - Banda Aceh, yang merupakan bagian dari Trans Sumatra. Jalan nasional di depan Islamic Centre Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, mengalami amblas selebar dua meter. Sangat disayangkan, pada awal terjadinya amblasnya jalan tersebut, tidak terdapat tanda peringatan yang dapat memberikan informasi kepada pengguna jalan mengenai keberadaan lubang besar, yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa. Insiden "mobil terbang" di jalan tol Kian - Gresik di Jawa Timur baru-baru ini, merupakan salah satu contoh akibat kurangnya penghalang yang memadai, sehingga pengguna jalan tidak menyadari bahwa jalur yang mereka lalui terputus. Tidak hanya Jalan Medan - Banda Aceh yang menjadi wajah utama Aceh Tamiang, tetapi beberapa ruas jalan di berbagai kecamatan juga mengalami kerusakan, termasuk yang disebabkan oleh longsor, seperti yang terjadi di Dusun Selamat Kampung Bengkelang Kecamatan Bandar Pusaka. Jalan tersebut dan beberapa ruas yang menghubungkan antar kecamatan di Aceh Tamiang masih belum mendapatkan perbaikan aspal. Sebagai salah satu pintu gerbang Aceh di bagian timur, Aceh Tamiang memiliki peran penting dalam konektivitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Kerusakan jalan menjadi penghalang bagi perkembangan perekonomian di Aceh Tamiang dan sekitarnya. Pembangunan infrastruktur di Aceh Tamiang tidak hanya terbatas pada perbaikan jalan atau pembangunan jembatan. Lebih dari itu, ini merupakan investasi sosial dan ekonomi yang akan menentukan masa depan kabupaten ini. Infrastruktur yang baik akan membuka peluang baru, menarik minat investor, dan menciptakan lapangan kerja. Kualitas jalan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu daerah dan bangsa. Daerah yang maju memiliki infrastruktur jalan yang memadai sebagai sarana untuk meningkatkan mobilitas orang, barang, dan jasa. Kualitas jalan yang baik sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antar daerah. Jalan yang memenuhi standar diperlukan untuk mendukung aktivitas ekonomi. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, pergerakan orang, barang, dan jasa menjadi lebih mudah, cepat, terjangkau, serta yang paling penting, aman dan nyaman. Akses masyarakat terhadap fasilitas umum, bisnis, pendidikan, dan layanan kesehatan pun menjadi lebih lancar. Pada akhirnya, kelancaran lalu lintas orang, barang, dan jasa yang cepat serta aman akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik berperan penting dalam mengurangi kesenjangan antara masyarakat di desa dan kota. Infrastruktur yang handal dan lengkap merupakan salah satu syarat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Banyak potensi ekonomi di daerah yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akibat infrastruktur yang kurang memadai. Sayangnya, kondisi jalan di Provinsi Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Tamiang, masih sangat memprihatinkan. Banyak jalan yang mengalami kerusakan. Hal ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas orang, barang, dan jasa, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa. Padahal, Aceh Tamiang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata, yang sangat bergantung pada akses yang baik dan fasilitas pendukung yang memadai. Sangat disayangkan, kerusakan jalan tersebut terjadi di jalur Medan - Banda Aceh yang merupakan bagian dari Trans Sumatra. Jalan nasional di depan Islamic Centre Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, mengalami amblas dengan lebar dua meter. Lebih parahnya, pada awal terjadinya amblas, tidak ada tanda peringatan bagi pengguna jalan mengenai lubang besar tersebut, sehingga mengancam keselamatan jiwa. Kasus "mobil terbang" yang terjadi di jalan tol Kian - Gresik di Jawa Timur baru-baru ini disebabkan oleh kurangnya penghalang yang memadai, sehingga pengguna jalan tidak menyadari bahwa jalur yang mereka lalui terputus. Tidak hanya Jalan Medan - Banda Aceh yang menjadi jalur utama di Aceh Tamiang, tetapi beberapa ruas jalan di berbagai kecamatan juga mengalami kerusakan, termasuk yang disebabkan oleh longsor, seperti yang terjadi di Dusun Selamat Kampung Bengkelang, Kecamatan Bandar Pusaka. Kondisi jalan tersebut, serta beberapa ruas yang menghubungkan antar kecamatan di Aceh Tamiang, belum mendapatkan perbaikan aspal. Sebagai salah satu pintu gerbang Aceh di bagian timur, Aceh Tamiang memiliki peran penting dalam konektivitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kerusakan jalan menjadi hambatan bagi perkembangan ekonomi di Aceh Tamiang dan sekitarnya. Pembangunan infrastruktur di Aceh Tamiang tidak hanya berkaitan dengan perbaikan jalan atau pembangunan jembatan. Lebih dari itu, hal ini merupakan investasi sosial dan ekonomi yang akan menentukan masa depan kabupaten ini. Infrastruktur yang baik akan membuka peluang baru, menarik minat investor, dan menciptakan lapangan kerja.