Kemenperin: Sektor IKFT Buktikan Ketangguhan Sebagai Penggerak Ekonomi 2026

, 30 November 2025

    Bagikan:
Penulis: Dharma Sakti
Ketangguhan sektor IKFT diakui sebagai bukti keberhasilan transformasi industri dan menjadi fondasi penting pertumbuhan ekonomi 2026.

Jakarta - Keyakinan tinggi disampaikan Kementerian Perindustrian terhadap kemampuan sektor Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) dalam menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju 2026. Berdasarkan evaluasi komprehensif, ketiga sektor ini tidak hanya menunjukkan ketangguhan di tengah tantangan global tetapi juga memiliki prospek pertumbuhan yang sangat cerah. Optimisme ini didukung oleh data kinerja dan tren positif yang berkelanjutan.

Strategi pengembangan sektor IKFT dirancang dengan pendekatan holistik. Aspek penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, dan pengembangan sumber daya manusia diintegrasikan dalam satu kerangka kebijakan yang komprehensif. Koordinasi antar pemangku kepentingan terus diperkuat.

Kebijakan hilirisasi menjadi fokus utama dalam penguatan struktur industri. Program substitusi impor bahan baku dan intermediate goods berhasil mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri. Nilai impor bahan baku farmasi berhasil ditekan 15% melalui pengembangan produksi dalam negeri.

Penguatan daya saing dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi. Program restrukturisasi mesin dan peralatan berhasil meningkatkan produktivitas rata-rata 25%. Adopsi teknologi Industri 4.0 juga berkontribusi terhadap penurunan biaya produksi sebesar 18%.

Pengembangan sumber daya manusia industri menjadi prioritas strategis. Program link and match antara pendidikan vokasi dan industri berhasil mencetak tenaga kerja terampil yang siap pakai. Sertifikasi kompetensi juga semakin masif dilakukan.

Dukungan terhadap UMKM industri di sektor IKFT terus ditingkatkan. Program kemitraan antara industri besar dan UMKM berhasil menciptakan rantai pasok yang inklusif. Nilai transaksi antara industri besar dan UMKM di sektor IKFT tumbuh 40% dalam dua tahun terakhir.

Adaptasi terhadap tren global seperti ekonomi hijau dan digitalisasi berjalan baik. Perusahaan-perusahaan IKFT mulai mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dalam operasionalnya. Transisi menuju produksi yang berkelanjutan semakin masif.

Proyeksi kontribusi sektor IKFT terhadap perekonomian nasional semakin optimistik. Dengan implementasi strategi yang tepat dan dukungan semua pemangku kepentingan, sektor IKFT siap memimpin pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju 2026 dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

(Dharma Sakti)

Baca Juga: Membangun IKN Dengan Prinsip Zero Fatality: Komitmen Keselamatan Hutama Karya Di Proyek Strategis
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.