Gambar: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Sebanyak 4.246 Hektare Lahan Pertanian Di Kabupaten Bekasi Berada Dalam Kondisi Terancam Kekeringan

Selasa, 03 Sep 2024

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melaporkan bahwa terdapat 4.246 hektare lahan pertanian di daerah tersebut yang berisiko mengalami kekeringan, berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi tim kaji cepat daerah. 

"Lahan pertanian yang terancam kekeringan ini tersebar di berbagai wilayah, dengan rincian mencakup 99 desa di 20 kecamatan," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, di Cikarang pada hari Selasa. 

Ia menambahkan bahwa Kecamatan Tambelang merupakan daerah yang paling luas terdampak kekeringan, dengan total 518 hektare yang tersebar di tujuh desa. Selanjutnya, Kecamatan Sukakarya juga mengalami dampak dengan 494 hektare yang tersebar di tujuh desa.

Keadaan serupa juga dialami oleh lahan pertanian di Kecamatan Karangbahagia. Terdapat 492 hektare lahan sawah milik petani yang tersebar di tujuh desa di wilayah tersebut yang berisiko mengalami kekeringan.

Selanjutnya, di Kecamatan Kedungwaringin terdapat 475 hektare yang tersebar di enam desa, sementara di Kecamatan Babelan terdapat 444 hektare yang tersebar di sembilan desa, dan di Kecamatan Sukawangi terdapat enam desa dengan luas lahan 352 hektare.

Kecamatan Cabangbungin memiliki 337 hektare di enam desa, Kecamatan Tambun Utara seluas 265 hektare di delapan desa, Kecamatan Pebayuran dengan 224 hektare di delapan desa, Kecamatan Cikarang Timur seluas 168 hektare di empat desa, dan di Kecamatan Muaragembong terdapat lima desa dengan luas lahan 110 hektare.

"Sebanyak 90 hektare sawah juga terancam kekeringan di Kecamatan Serang Baru dan Sukatani. Di Serang Baru, lahan tersebut tersebar di delapan desa, sedangkan di Sukatani terdapat di empat desa," ujarnya.

Abdillah menyatakan bahwa 85 hektare lahan pertanian di tiga desa di Kecamatan Bojongmangu juga menghadapi ancaman kekeringan. Hal serupa juga terjadi di lima desa di Kecamatan Cikarang Selatan dengan luas area yang terdampak mencapai 38 hektare, serta satu desa di Kecamatan Cibitung seluas 35 hektare.

"Daerah-daerah lain juga mengalami dampak. Di Kecamatan Setu, terdapat 13 hektare di satu desa, sementara di Cikarang Pusat, luas area yang terdampak mencapai 11 hektare di tiga desa, dan di Cikarang Utara, lima hektare di satu desa. Data ini bersifat sementara, dan kami akan terus memperbarui informasi sambil melakukan upaya penanganan agar dampaknya tidak meluas," ujarnya.

Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengungkapkan bahwa tindakan tanggap darurat telah dimulai dengan melibatkan semua pihak terkait untuk fokus pada penanganan kekeringan lahan pertanian serta penyaluran bantuan di daerah yang mengalami krisis air bersih.

"Dengan melibatkan seluruh perangkat daerah, kami melaksanakan tindakan tanggap darurat terhadap kekeringan, yang mencakup penurunan alat berat untuk normalisasi sungai dan saluran sekunder, penyaluran bantuan pompa air kepada para petani, pembersihan sampah, serta distribusi bantuan air bersih," ungkapnya.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.