Katadata.co.id

Komitmen Dekarbonisasi, PT Vale Melaksanakan Kolaborasi Dan Praktik Berkelanjutan

Jumat, 22 Nov 2024

PT Vale Indonesia Tbk atau PT Vale sedang mempersiapkan komoditas nikel berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan transisi energi. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel ini telah mengimplementasikan berbagai strategi berkelanjutan, termasuk menjalin kemitraan dengan mitra strategis. Secara bersamaan, PT Vale juga mengoptimalkan kegiatan produksinya yang dirancang untuk mencapai nol emisi bersih sejak awal. Dalam Konferensi Iklim COP29 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, CEO PT Vale, Febriany Eddy, mengungkapkan bahwa berbagai upaya dekarbonisasi, melalui penyediaan energi dari sumber-sumber seperti tenaga surya, angin, hidro, dan baterai kendaraan listrik, akan meningkatkan permintaan terhadap nikel. "Kami meyakini bahwa tingkat permintaan yang belum pernah ada sebelumnya memerlukan respons yang juga belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu, untuk menanggapi hal ini, kami melakukan kolaborasi," ujar Febriany dalam sesi yang berjudul CEO Climate Talks: Enhancing Ambition on Renewable Energy, pada hari Senin (11/11).

PT Vale telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan GEM Co., Ltd. di Beijing, China pada tanggal 10 November, untuk investasi dalam produksi nikel yang ramah lingkungan. Peresmian kerja sama strategis ini berlangsung dalam konteks forum bisnis antara Indonesia dan China. Presiden Prabowo Subianto turut hadir untuk menyaksikan penandatanganan kolaborasi antara Vale dan GEM. Proyek nikel ini memiliki nilai investasi sebesar US$1,4 miliar dan menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL). Pabrik baru yang direncanakan akan dibangun di Sulawesi Tengah diharapkan dapat memproduksi setidaknya 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) setiap tahunnya. MHP sendiri merupakan komponen krusial untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS). Secara rinci, investasi ini juga mencakup pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan dengan nilai US$40 juta, yang bertujuan untuk transfer pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia lokal di Indonesia. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi lingkungan, tetapi juga membawa teknologi dan pengetahuan yang berharga. Nantinya, pusat riset yang akan dibangun akan fokus pada transfer teknologi untuk Indonesia.

Investasi tersebut mencakup alokasi sebesar US$30 juta untuk ESG Compound, yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau, asrama bagi karyawan, penyediaan air bersih, serta pengelolaan limbah. Selain itu, terdapat komitmen pendanaan sebesar US$10 juta untuk meningkatkan fasilitas publik dan mendukung perbaikan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. "Saya berharap dalam waktu sekitar satu setengah tahun ke depan, pabrik ini sudah dapat beroperasi," ungkap Febriany, yang juga menambahkan bahwa proyek ini dirancang untuk bebas emisi sejak awal. Dalam kesempatan tersebut, Febriany menjelaskan berbagai strategi perusahaan dalam menerapkan praktik keberlanjutan operasional serta pencapaiannya. Sebagai contoh, berdasarkan data dari Sustainalytics, PT Vale memperoleh skor 29,4 terkait peringkat risiko ESG, yang menunjukkan bahwa perusahaan pertambangan nikel ini memiliki risiko ESG yang sedang. "Kami berkomitmen untuk menjadi salah satu produsen dengan emisi karbon terendah, setidaknya di Indonesia, jika tidak di dunia," kata Febriany. Saat ini, operasional perusahaan di fasilitas peleburan Sorowako, Sulawesi Selatan, sepenuhnya didukung oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 365MW. Dari total kapasitas tersebut, 10,7MW di antaranya disalurkan kepada komunitas di sekitar lokasi operasional perusahaan.

PT Vale dalam presentasinya menyatakan bahwa PLTA tersebut dapat mengurangi emisi sebesar 1,09 juta tCO2 setiap tahunnya, dengan asumsi bahwa perusahaan menggunakan pembangkit listrik berbasis batu bara. Selain itu, PT Vale berkomitmen untuk merehabilitasi lahan pasca tambang agar kembali ke kondisi sebelum dilakukan penambangan. Hingga saat ini, perusahaan telah menanam lebih dari 13,5 juta pohon. Bahkan, pada akhir tahun 2023, perusahaan telah berhasil merehabilitasi area yang mencapai 2,5 kali lipat dari luas area pertambangan di luar konsesi.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.