Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Bahlil Mengancam Untuk Membatasi Ekspor, Namun Harga Batu Bara Justru Terjun Bebas

Selasa, 04 Feb 2025

Harga batu bara terus menunjukkan penurunan sejak bulan Oktober 2024. Saat ini, harganya bahkan telah mencapai tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada bulan Januari 2025. Meskipun pemerintah Indonesia mengancam akan menghentikan ekspor kepada pengusaha yang tidak mematuhi peraturan, harga batu bara tetap lemah. Indonesia merupakan eksportir terbesar batu bara thermal di dunia.

Menurut laporan dari Refinitiv, pada tanggal 03 Februari 2025, harga batu bara tercatat sebesar US$118,8 per ton, mengalami penurunan sebesar 2,54% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada tanggal 31 Januari 2025 yang mencapai US$121,9 per ton.

Pemerintah Mengancam untuk Melarang Ekspor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengharuskan para eksportir untuk menjual komoditas batu bara dengan menggunakan Harga Batu Bara Acuan (HBA). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa harga batu bara asal Indonesia di pasar internasional tetap stabil dan tidak merosot.

Sehubungan dengan itu, ia sedang merumuskan peraturan yang mewajibkan para eksportir untuk menerapkan HBA dalam penjualan batu bara ke luar negeri. Kebijakan ini akan dituangkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM.

"Saya umumkan hari ini bahwa dalam waktu dekat, kami akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan Keputusan Menteri yang menetapkan HBA sebagai acuan untuk transaksi di pasar global," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024, Senin (3/2/2025).

Bahlil berharap agar para eksportir batu bara nasional dapat mematuhi kebijakan ini. Ia tidak ragu untuk merekomendasikan pencabutan izin ekspor bagi perusahaan batu bara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.

Bahlil mengharapkan agar para eksportir batu bara nasional dapat mematuhi kebijakan yang telah ditetapkan. Ia tidak ragu untuk merekomendasikan pencabutan izin ekspor bagi perusahaan batu bara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.

"Jika perlu, jika mereka tidak mau mematuhi, kita bisa mencabut izin ekspornya. Begitulah kira-kira. Agar harga batu bara di negara kita lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lain. Tidak seharusnya harga batu bara kita ditentukan oleh negara lain," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, harga batu bara di Indonesia selama ini mengacu pada beberapa indeks, salah satunya adalah Indonesia Coal Index (ICI). Bahlil mencatat bahwa Indonesia mengekspor batu bara sebanyak 555 juta ton sepanjang tahun 2024, dengan jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, total konsumsi batu bara global tercatat mencapai 8-8,5 miliar ton, namun yang tersedia di pasar internasional hanya sekitar 1,5 miliar ton.

Peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) telah menyebabkan penurunan harga batu bara. Berdasarkan informasi dari craigdailypress.com, pejabat di Colorado mengumumkan pada hari Senin bahwa dua hibah telah disalurkan untuk mendukung komunitas di Northwest Colorado sebagai bagian dari inisiatif transisi dari batu bara di wilayah tersebut.

Dalam siaran pers yang dirilis, kota Craig akan menerima hibah sebesar US$1.051.000 untuk pembelian sebidang tanah yang akan dikembangkan menjadi kawasan bisnis dan industri baru. Lokasi ini dipilih karena memiliki akses yang strategis ke jalur kereta api Union Pacific dan 1st Street di Craig, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menarik investasi.

"Colorado berkomitmen untuk membantu komunitas berkembang dengan cara yang inovatif, menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi penduduk setempat, dan mengurangi biaya bagi masyarakat. Kami bertekad untuk mendukung komunitas di Colorado Barat dalam merencanakan masa depan mereka," ungkap Gubernur Jared Polis dalam pernyataannya.

Pengumuman mengenai hibah ini disampaikan oleh Kantor Gubernur Polis, Kantor Just Transition Colorado, yang merupakan bagian dari Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan Colorado, serta Kantor Pengembangan Ekonomi dan Perdagangan Colorado.

Kantor Just Transition dibentuk di Colorado pada tahun 2019 dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada para pekerja dan komunitas yang terdampak oleh penutupan tambang batu bara dan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Selain hibah yang diberikan kepada Craig, pemerintah juga mengumumkan hibah sebesar US$100.000 untuk Distrik Konservasi Air Rio Blanco, yang akan digunakan untuk mendanai studi dan survei mengenai dampak potensial dari pembangunan waduk baru di Rio Blanco County.

Tidak hanya Colorado, tetapi juga pertumbuhan kapasitas energi angin dan surya yang pesat telah menjadikan Amerika Serikat sebagai produsen energi angin terbesar kedua dan salah satu dari lima besar produsen energi surya di dunia.

Texas, yang selama ini dikenal dengan industri minyaknya, kini telah menjadi pemimpin global dalam energi angin, menghasilkan lebih banyak energi angin dibandingkan banyak negara lainnya. Di negara bagian seperti California, Florida, dan Nevada, pemasangan energi surya meningkat pesat, didorong oleh penurunan biaya dan kebijakan yang mendukung. Selain itu, investasi yang signifikan dalam penyimpanan baterai semakin meningkatkan keandalan jaringan listrik dan memungkinkan integrasi energi terbarukan yang lebih efektif.

Amerika Serikat juga memimpin dalam produksi biofuel, semakin memperkuat posisinya dalam sektor energi terbarukan. Sebagai produsen terbesar etanol dan biodiesel, Amerika Serikat memainkan peran penting dalam menyediakan alternatif bagi bahan bakar fosil.

Wilayah Midwest, yang sering disebut sebagai "Corn Belt", telah menjadi pusat produksi etanol, memanfaatkan sumber daya pertanian yang melimpah untuk mendukung sektor bioenergi negara. Kepemimpinan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi domestik tetapi juga memperkuat posisi Amerika Serikat di pasar energi global melalui ekspor biofuel ke negara-negara yang berupaya mencapai target energi terbarukan mereka.

Apabila diperlukan, jika tidak ingin, kita tidak perlu mengajukan izin ekspor. Kurang lebih seperti itu. Hal ini bertujuan agar harga batu bara di negara kita lebih kompetitif dibandingkan dengan negara lain. Jangan sampai harga batu bara kita ditentukan oleh negara lain, ujar Bahlil.

Sebagaimana diketahui, harga batu bara di Indonesia selama ini mengacu pada beberapa indeks, salah satunya adalah Indonesia Coal Index (ICI). Bahlil mencatat bahwa Indonesia mengekspor batu bara sebanyak 555 juta ton sepanjang tahun 2024, dengan jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Sementara itu, total konsumsi batu bara global tercatat mencapai 8-8,5 miliar ton. Namun, yang tersedia di pasar internasional hanya sekitar 1,5 miliar ton.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.